Menurunkan berat badan sering kali dikaitkan dengan olahraga, tetapi jenis latihan apa yang paling efektif? Apakah High-Intensity Interval Training (HIIT) lebih baik dibandingkan dengan kardio steady-state (misalnya jogging atau bersepeda santai)?
Dalam artikel ini, kita akan membandingkan keduanya berdasarkan efektivitas dalam membakar kalori, dampak terhadap metabolisme, serta manfaat jangka panjang bagi tubuh.
HIIT adalah latihan yang terdiri dari interval latihan intensitas tinggi diikuti dengan periode istirahat singkat. Biasanya dilakukan dalam 15-30 menit dengan kombinasi gerakan eksplosif seperti burpees, jumping jacks, squat jumps, dan sprint.
Contoh HIIT Workout (20 menit):
🔥 40 detik sprint – 20 detik istirahat
🔥 40 detik jumping squats – 20 detik istirahat
🔥 40 detik push-ups – 20 detik istirahat
🔥 40 detik burpees – 20 detik istirahat
➡️ Ulangi 4 ronde
Kelebihan HIIT:
✅ Membakar kalori dalam waktu singkat
✅ Meningkatkan metabolisme bahkan setelah latihan selesai (afterburn effect)
✅ Efektif untuk membangun otot dan meningkatkan daya tahan
🔹 Kardio Steady-State
Kardio steady-state adalah latihan dengan intensitas rendah hingga sedang yang dilakukan dalam waktu lama, seperti lari, bersepeda, renang, atau jalan cepat selama 30-60 menit.
Contoh Kardio:
🏃 Jogging selama 40 menit
🚴 Bersepeda santai selama 45 menit
🏊 Berenang selama 30 menit
Kelebihan Kardio:
✅ Mudah dilakukan dan ramah bagi pemula
✅ Baik untuk kesehatan jantung dan paru-paru
✅ Tidak terlalu membebani sendi dibanding HIIT
HIIT lebih unggul dalam membakar kalori per menit dibandingkan dengan kardio steady-state.
📊Perbandingan Kalori yang Terbakar (dalam 30 menit):
HIIT menyebabkan efek afterburn, yaitu tubuh tetap membakar kalori hingga 24 jam setelah latihan selesai. Ini karena latihan intens memaksa tubuh untuk memulihkan otot dan mengisi kembali energi.
Sebaliknya, kardio steady-state tidak memiliki efek afterburn yang signifikan. Setelah latihan selesai, pembakaran kalori berhenti lebih cepat.
HIIT dapat meningkatkan metabolisme basal (jumlah kalori yang terbakar saat tubuh beristirahat). Ini karena latihan HIIT membantu membangun otot, yang pada akhirnya meningkatkan pembakaran lemak jangka panjang.
Kardio steady-state tidak terlalu berpengaruh terhadap massa otot dan metabolisme basal. Justru, jika dilakukan secara berlebihan tanpa latihan kekuatan, kardio dapat menyebabkan kehilangan massa otot.
✅ Pilih HIIT jika:
✅ Pilih Kardio jika:
✅ HIIT lebih efektif untuk membakar lemak dalam waktu singkat dan meningkatkan metabolisme jangka panjang.
✅ Kardio steady-state lebih cocok untuk pemula dan baik untuk kesehatan jantung serta daya tahan tubuh.
✅ Kombinasi HIIT dan Kardio adalah pilihan terbaik untuk hasil optimal dalam menurunkan berat badan dan meningkatkan kebugaran.
🔹 Pilihan ada di tanganmu! Jika ingin hasil cepat dan efisien, pilih HIIT. Jika ingin latihan yang lebih santai dan tahan lama, pilih kardio steady-state.